Prasasti Batutulis: Jejak Kerajaan Pajajaran di Bogor Selatan



Jakarta - Di tengah hiruk-pikuk Kota Bogor yang semakin modern, tersembunyi sebuah saksi bisu perjalanan panjang sejarah Nusantara: Prasasti Batutulis. Terletak di Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, prasasti ini menjadi salah satu warisan budaya tertua yang masih lestari hingga hari ini.

Prasasti Batutulis bukan sekadar batu berukir. Ia adalah penanda keberadaan Kerajaan Sunda Pajajaran, salah satu kerajaan besar yang pernah berjaya di tanah Pasundan pada abad ke-15 hingga ke-16.

Sejarah dan Asal Usul

Prasasti Batutulis diperkirakan dibuat pada tahun 1533 Masehi oleh Prabu Surawisesa, raja Sunda yang memerintah setelah wafatnya ayahnya, Sri Baduga Maharaja atau yang lebih dikenal dengan sebutan Prabu Siliwangi. Prabu Surawisesa memerintahkan pembuatan prasasti ini sebagai bentuk penghormatan dan peringatan atas kepemimpinan agung ayahandanya.

Terdapat sebelas baris tulisan dalam aksara Sunda Kuno yang terukir di atas batu andesit setinggi sekitar 151 cm ini. Prasasti ini memuat pujian terhadap pemerintahan Prabu Siliwangi yang adil, makmur, dan penuh kejayaan. Di sekeliling prasasti, juga ditemukan beberapa batu lain yang diyakini sebagai bagian dari kompleks penghormatan kepada raja besar Pajajaran tersebut.

Arti Nama Batutulis

Nama "Batutulis" sendiri secara harfiah berarti "batu bertulisan". Penamaan ini merujuk langsung kepada keberadaan prasasti tersebut. Menariknya, tidak hanya prasasti utama yang menjadi perhatian, di area sekitar juga terdapat beberapa batu kecil bertuliskan aksara Sunda yang diduga berkaitan dengan aktivitas kerajaan masa lampau.

Hingga kini, kawasan Batutulis tetap menjadi salah satu pusat budaya dan sejarah penting di Bogor. Situs ini dilestarikan dengan baik dan telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional.

Lokasi dan Akses

Situs Prasasti Batutulis terletak tidak jauh dari pusat Kota Bogor, sekitar 4 kilometer ke arah selatan. Lokasinya yang strategis membuat situs ini mudah diakses baik dengan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Area ini juga berada dekat dengan jalur menuju kawasan wisata Puncak, sehingga kerap menjadi persinggahan wisatawan yang ingin mengenal sejarah Bogor lebih dalam.

Bagi pengunjung, situs ini menyediakan informasi sejarah, area foto, dan suasana tenang yang kontras dengan keramaian kota. Tidak jarang, para pelajar, peneliti, maupun wisatawan asing datang untuk mempelajari lebih lanjut tentang peninggalan masa kejayaan Sunda Pajajaran.

Makna Budaya dan Spiritualitas

Bagi sebagian masyarakat Sunda, Prasasti Batutulis bukan sekadar peninggalan sejarah, melainkan juga simbol spiritual. Prabu Siliwangi, yang dikenang melalui prasasti ini, dianggap sebagai figur legendaris yang bijaksana, adil, dan penuh kearifan lokal.

Legenda tentang Prabu Siliwangi masih hidup dalam cerita rakyat, tradisi lisan, hingga kesenian Sunda. Banyak pula yang meyakini bahwa Batutulis memiliki "aura" tersendiri, sehingga sering dijadikan tempat untuk berziarah atau sekadar merenung.

Melalui Prasasti Batutulis, nilai-nilai luhur seperti kepemimpinan bijaksana, keharmonisan dengan alam, dan keteguhan dalam menjaga kehormatan budaya tetap diwariskan lintas generasi.

Upaya Pelestarian

Pemerintah Kota Bogor bersama Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga keberadaan situs ini. Selain menjaga kebersihan dan keamanan kawasan, pihak berwenang juga rutin mengadakan sosialisasi sejarah dan budaya kepada masyarakat sekitar dan pelajar.

Pada momen-momen tertentu seperti Hari Jadi Bogor atau Hari Kebudayaan Nasional, situs ini sering menjadi bagian dari agenda kunjungan resmi maupun kegiatan edukasi.

Ke depan, pemerintah berencana memperluas zona konservasi dan memperbaiki fasilitas penunjang untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung, tanpa mengurangi nilai autentik dari situs Batutulis.

Prasasti Batutulis adalah bukti nyata betapa kaya dan panjangnya sejarah Bogor. Ia mengajarkan kita tentang pentingnya menghormati warisan leluhur dan menjaga identitas budaya di tengah perubahan zaman. Di tengah gemuruh pembangunan kota, Batutulis berdiri sebagai pengingat bahwa setiap jengkal tanah ini pernah menjadi saksi kebesaran peradaban.

Mengunjungi Prasasti Batutulis bukan hanya perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan batin menuju masa lalu yang membentuk siapa kita hari ini.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Banjir di Rumpin, Bogor: Ratusan Warga Kesulitan Air Bersih Akibat Luapan Kali Cibunar

Longsor Menelan Korban! 5 Kios menyatu dengan tanah.

ICMI Pastikan Lebih dari 100 UMKM di Kota Bogor Siap Meriahkan Event BiiF 2025