KH Sholeh Iskandar: Dari Bogor Menuju Pahlawan Nasional
Jakarta - Di tengah riuh modernisasi Kota Bogor, nama KH Sholeh Iskandar kembali mengemuka sebagai sosok yang pantas diabadikan dalam catatan sejarah nasional. Setelah sekian lama berkiprah dalam dunia dakwah, pendidikan, dan perjuangan kemerdekaan, kini KH Sholeh Iskandar diusulkan menjadi Pahlawan Nasional — sebuah pengakuan atas dedikasinya yang tak lekang oleh zaman.
Jejak Awal Sang Ulama Pejuang
KH Sholeh Iskandar lahir di Bogor pada awal abad ke-20. Dari
usia muda, ia sudah menunjukkan kecintaan mendalam terhadap ilmu agama dan
pendidikan. Menyelesaikan pendidikannya di berbagai pesantren ternama, ia
kemudian kembali ke tanah kelahirannya untuk mengabdikan diri kepada
masyarakat.
Tak hanya mengajarkan ilmu agama, Sholeh Iskandar juga aktif
membina semangat nasionalisme di kalangan pemuda dan masyarakat Bogor. Ia
meyakini bahwa kemerdekaan tidak hanya dapat diraih lewat senjata, tetapi juga
lewat pencerdasan bangsa.
Peran dalam Perjuangan Kemerdekaan
Pada masa penjajahan Belanda dan Jepang, Sholeh Iskandar
dikenal sebagai salah satu tokoh agama yang vokal menyuarakan perlawanan. Ia
aktif memobilisasi masyarakat untuk mendukung gerakan kemerdekaan, baik melalui
jalur politik maupun jalur pendidikan.
Saat Jepang berkuasa, Sholeh Iskandar mendirikan madrasah
yang menjadi pusat pendidikan kader-kader muda nasionalis. Dengan strategi
cerdas, ia menyisipkan nilai-nilai kebangsaan dalam kurikulum keagamaan,
mengajarkan pentingnya cinta tanah air sebagai bagian dari iman.
Kontribusinya tidak berhenti sampai di situ. Setelah
proklamasi 1945, ia turut serta dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia
melalui berbagai kegiatan sosial-politik, termasuk mendukung perjuangan melawan
Agresi Militer Belanda.
Pembangunan Pendidikan Islam di Bogor
Salah satu warisan terbesarnya adalah dedikasinya dalam
membangun jaringan pendidikan Islam di Bogor. Ia mendirikan berbagai madrasah
dan pesantren yang hingga kini masih beroperasi, menghasilkan ribuan alumni
yang tersebar di berbagai bidang kehidupan.
KH Sholeh Iskandar dikenal sebagai pendidik yang visioner.
Ia mendorong integrasi antara ilmu agama dan ilmu umum, jauh sebelum konsep ini
menjadi arus utama dalam pendidikan nasional. Baginya, seorang muslim harus
cakap dalam berbagai bidang untuk dapat memajukan bangsa.
Penghormatan dan Pengakuan
Sebagai bentuk penghormatan, Pemerintah Kota Bogor telah
lama mengabadikan namanya menjadi nama jalan utama di Bogor, yaitu Jalan KH
Sholeh Iskandar. Jalan ini membentang panjang dan menjadi urat nadi penting
yang menghubungkan berbagai kawasan strategis di kota hujan ini.
Namun, masyarakat Bogor meyakini bahwa penghormatan itu
belum cukup. Upaya pengajuan gelar Pahlawan Nasional untuk KH Sholeh Iskandar
kini terus digalakkan, didukung oleh berbagai kalangan, mulai dari tokoh agama,
sejarawan, hingga pemerintah daerah.
Pengusulan ini bukan semata-mata karena namanya yang
populer, tetapi lebih karena dedikasi nyata yang ia berikan untuk bangsa dan
negara dalam berbagai aspek kehidupan.
Menjadi Inspirasi Generasi Muda
Di era modern ini, keteladanan KH Sholeh Iskandar semakin
relevan. Di tengah tantangan globalisasi, sosoknya mengajarkan bahwa kecintaan
terhadap bangsa harus dibangun sejak dini, melalui pendidikan, semangat juang,
dan keteladanan moral.
Generasi muda Bogor kini mengenang KH Sholeh Iskandar bukan
hanya sebagai nama di plang jalan, melainkan sebagai simbol perjuangan yang
autentik. Semangatnya mengajarkan bahwa membangun bangsa tidak hanya melalui
medan perang, tetapi juga lewat kerja-kerja sunyi dalam mendidik, memotivasi,
dan menggerakkan masyarakat.
Dengan perjalanan hidup yang penuh pengabdian, sudah
sewajarnya KH Sholeh Iskandar mendapatkan pengakuan sebagai Pahlawan Nasional.
Bukan sekadar gelar, melainkan penghormatan atas kontribusi besar yang ia
berikan untuk bangsa ini.
KH Sholeh Iskandar adalah bukti bahwa dari Bogor, lahir
tokoh-tokoh besar yang membangun fondasi Indonesia yang berdaulat. Sosoknya
mengajarkan kita bahwa perjuangan membela bangsa dapat dilakukan dalam berbagai
bentuk, dan bahwa pendidikan adalah senjata paling ampuh dalam merebut masa
depan.
Komentar
Posting Komentar