Kembali Setelah 600 Tahun, Mahkota Binokasih Warnai Rangkaian HJB ke-543
Jakarta - Kabupaten Bogor resmi memulai rangkaian perayaan Hari Jadi
Bogor (HJB) ke-543 dengan menggelar Kirab Panji dan Mahkota Binokasih Sanghyang
Pake pada Senin, 21 April 2025. Acara sakral ini berlangsung di Lapangan Tegar
Beriman, Cibinong, dan menjadi simbol penting pelestarian sejarah serta budaya
lokal.
Kirab ini melibatkan pengawalan Panji dan Mahkota Binokasih,
pusaka kerajaan Sunda yang sarat nilai historis. Mahkota Binokasih, yang sempat
bersemayam di Sumedang selama lebih dari 600 tahun, akhirnya kembali ke
Kabupaten Bogor, mempererat ikatan sejarah antara Bogor dan Kerajaan Sunda masa
lampau. Kehadiran pusaka ini dianggap sebagai momen bersejarah yang
membangkitkan kembali identitas budaya Sunda di tanah Bogor.
Bupati Bogor, Rudy Susmanto, dalam sambutannya menyatakan
bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam menjaga
warisan budaya. Menurutnya, budaya adalah kekuatan yang dapat membangun
karakter masyarakat yang berdaya saing di tengah tantangan global. "Kirab
ini bukan sekadar seremoni, tetapi upaya menguatkan jati diri dan kebanggaan
terhadap sejarah daerah," ujar Rudy.
Sementara itu, Radya Anom Luky Djohari Soemawinata dari
Kerajaan Sumedanglarang menjelaskan makna mendalam Mahkota Binokasih. Dalam
bahasa Sunda, "Binokasih" berarti membina kasih sayang, melambangkan
kepemimpinan yang adil, cinta kasih, serta tanggung jawab terhadap rakyat.
Kirab ini menjadi pembuka serangkaian acara HJB ke-543, yang
tahun ini mengusung tema “Berbudaya, Berdaya, Berjaya”. Selain kirab, sejumlah
kegiatan lain akan digelar, termasuk festival budaya, pameran ekonomi kreatif,
serta acara sosial kemasyarakatan.
Masyarakat Kabupaten Bogor menyambut kirab ini dengan
antusiasme tinggi. Ribuan warga memadati sepanjang jalur kirab. Suasana penuh
semangat ini mencerminkan betapa kuatnya rasa cinta warga terhadap warisan
budaya leluhur mereka.
Selain menjadi ajang pelestarian budaya, kirab ini juga
berfungsi sebagai sarana edukasi bagi generasi muda. Pemerintah Kabupaten Bogor
berharap melalui rangkaian acara ini, anak-anak dan remaja dapat lebih mengenal
sejarah daerahnya serta menghargai nilai-nilai luhur yang diwariskan para
leluhur. Mahkota Binokasih, dengan seluruh filosofi di baliknya, menjadi
pengingat akan pentingnya kepemimpinan yang mengutamakan kasih sayang,
kebijaksanaan, dan pelayanan kepada masyarakat.
Kegiatan kirab ini juga mempererat hubungan antara
masyarakat dan pemerintah daerah. Melalui kolaborasi berbagai elemen, mulai
dari komunitas budaya, pelajar, hingga aparat pemerintah, HJB ke-543 menjadi
momentum untuk memperkuat solidaritas dan semangat gotong royong di tengah
masyarakat.
Dengan semangat pelestarian dan kebanggaan terhadap budaya,
Kabupaten Bogor menatap masa depan yang lebih berdaya saing, tanpa melupakan
akar sejarah dan kearifan lokal yang membentuk jati dirinya selama
berabad-abad.
Komentar
Posting Komentar